Senin, 04 Januari 2016

Dialog Hikayah yang Menajubkan

Diceritakan di sebuah hutan ada seekor kuda bertemu seekor gajah, sang kuda langsung menyapa.
Kuda: “Halo badak, selamat pagi.”
Gajah: “Lho, saya bukan badak, saya gajah!”
Kuda: “Lapi banyak binatang di hutan ini menganggap kamu badak”
Gajah: “Saya gajah, bukan badak. Dari dulu gajah sampai sekarang”
Kemudian ada seekor kelinci lewat, juga menyapa sang gajah
Kelinci: “Halo badak, sedang apa kamu?”
Gajah: “Hey … saya bukan badak, saya gajah!
Kuda: “Sudahlah tidak usah membela diri, banyak binatang mengatakan kamu itu badak.”
Gajah: “Bukan membela diri, karena saya memang gajah … ”
Kuda: “Ah…. akui saja kalau kamu badak … tidak usah membabi buta membela diri.”
Gajah: “Terserah semua binatang menganggap saya badak, sebenarnya saya ada gajah dan tetap seekor gajah sampai kapan pun. Bagaimana saya mengakui saya seekor badak, padahal bukan badak. Kadang aneh tuntutan para binatang itu.”

Hikmah

Kadang, dalam kehidupan sehari-hari ada kata-kata yang melemahkan kita. Kita dianggap tidak mampu. Namun yakinlah bahwa itu bukan sejatinya. Itu baru anggapan orang. Sejatinya Anda adalah mahluq mulia yang dianugrahi potensi luar biasa dahsyat. Jangan pedulikan dengan perkataan orang yang menganggap Anda tidak mampu.

Ah Kamu Tidak Bisa Berubah!

Dua kata: “Lawan dan buktikan!”
Lawan saat seseorang mengatakan Anda tidak bisa berubah. Selama masih ada umur, artinya masih ada kesempatan untuk menjadi lebih baik. Ingat, itu hanya anggapan orang untuk melemahkan Anda. Semua orang bisa berubah, jika dia mau berubah. Jika tidak bisa, kuncinya tetap kemauan. Meski pun Anda tidak bisa berubah, jika ada kemauan Anda akan belajar untuk berubah.
Buktikan kalau Anda bisa berubah. Jadikan sebagai cambuk positif untuk berubah ke arah yang lebih baik. Tidak ada kata terlambat selama hayat di kandung badan. Mulailah berubah saat ini juga.
Perubahan itu instant seperti Anda membelokan stir mobil Anda. Namun perlu proses dan tahapan untuk mencapai tujuan baru Anda. Silahkan baca: Berubah Itu Langkah Demi Langkah
Dari mana mulai berubah? Silahkan baca: Cara Berubah Itu Mulai Dari Diri Sendiri

Kamu Tidak Akan Bisa!

Kuncinya adalah itu adalah anggapan orang lain. Apakah Anda bisa atau tidak bisa? Andalah yang menentukan. Jika ANDA berpikir tidak bisa, maka Anda tidak akan pernah bisa. Jika ANDA berpikir bisa, insya Allah Anda akan bisa. Jadi, kuncinya bukan pada apa yang dikatakan oleh orang lain, namun ANDA lah kuncinya.
Anggapan tidak selamanya benar, bahkan sangat besar kemungkinan salah. Lagi pula itu adalah anggapan orang lain. Sebab keyakinan Anda sendirilah yang menentukan, tidak peduli bagaimana anggapan dari orang lain. Jangan biarkan, anggapan orang lain menghancurkan diri Anda.

Jangan Biarkan Orang Lain Merendahkanmu

Maksud saya, bukan berarti langsung memarahi atau memukul orang yang merendahkan Anda. Bukan itu! Namun jangan biarkan diri Anda mengikuti apa yang mereka katakan. Meski pun mereka merendahkan Anda, JANGAN pernah merasa rendah.  Allah saja tidak merendahkan manusia, kita sangat dimuliakan oleh Allah, kita diberikan potensi dahsyat oleh Allah, lalu mengapa harus mendengar ucapan manusia yang merendahkan Anda?
Mungkin Anda pernah gagal dalam karir, bisnis, pendidikan, atau rumah tangga. Itu adalah kegagalan, namun tidak mencerminkan diri Anda seutuhnya. Anda bukan orang gagal, hanya pernah gagal. Semua orang juga pernah gagal. Anda masih bisa berhasil jika mau mengambil hikmah dan mencoba lagi. Kegagalan akan terus bersama Anda jika Anda merasa menjadi orang gagal dan menyerah.
Mungkin Anda pernah melakukan kesalahan. Semua orang juga. Anda bukanlah orang salah, hanya pernah melakukan kesalahan. Jika kesalahan itu sebuah dosa, maka bertobalah. Kemudian tekadkan diri Anda menjadi lebih baik lagi.
Anda tahu bedanya Petinju dan Peninju? Silahkan baca artikel tersebut. Maknanya dalam.
Fakta Anda melakukan kegagalan dan kesalahan. Namun saat orang menganggap Anda rendah, itu hanya asumsi atau opini yang belum tentu benar. Anda harus memahami apa bedanya fakta dan asumsi. Ada artikel menarik tentang fakta dan asumsi, silahkan baca:  Fakta Atau Asumsi?

Penutup

Sebagai penutup, saya kutipkan sebuah cerita lagi tentang seekor katak yang tuli.
Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil, yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar